
Seperti halnya mesin, tubuh manusia
juga membutuhkan istirahat,
butuh perawatan, dan
penyegaran. Pijat menjadi
salah satu jawaban untuk
melepaskan stres, menghilangkan pegal dan
melemaskan otot-otot. Apa
pun metodenya, pijatan di
atas tubuh yang penat akan
terasa nikmat. Pijat atau massage dalam
bahasa Inggris konon
berasal dari bahasa Arab
mass'h yang berarti tekanan
yang lembut. Terapi pijat
sendiri sudah berusia 2.500 tahun yang dimulai oleh
orang-orang China. Sekitar
tahun 400 SM, bapak
kedokteran dari Yunani,
Hipokrates menggunakan
terapi pijatan untuk mengatasi keseleo. Kini
metode pijatan berkembang
pesat dengan versi yang
berbeda tiap negara. Manfaat pijatan dan
sentuhan untuk
menghilangkan stres sudah
banyak diteliti para ahli.
Salah satunya studi yang
dilakukan tim dari University of Miami yang mengikuti
kesehatan 37 pasien kanker
payudara yang
mendapatkan terapi pijat
atau relaksasi otot selama
lima minggu. Para responden yang berada dalam
kelompok terapi pijat
mengatakan mereka merasa
lebih berenergi, berkurang
stresnya serta rasa
amarahnya. Sementara itu penelitian
dari Universitas South
Florida menemukan pasien-
pasien tekanan darah tinggi
yang mendapatkan pijatan
selama 10 menit tiga kali dalam seminggu yang
berlangsung tiga minggu
memiliki tekanan darah lebih
rendah 11 poin. Kemampuan terapi pijat
untuk mengusir stres
berasal dari pengaruh
biokimia tubuh yang berubah
setelah mendapat sentuhan
tangan. Dalam rangkaian studi yang dilakukan
terhadap 500 pria, wanita
dan anak-anak yang
menderita stres ditemukan
hormon stres mereka
berkurang hingga 53 persen. Selain mengurangi hormon
stres, pijatan yang diberikan
akan meningkatkan kadar
serotonin dan dopamin,
senyawa neurotransmiter
yang membantu mengurangi depresi dan menciptakan
rasa nyaman. Manfaat ini
tidak hanya dirasakan orang
dewasa tapi juga para bayi. Sumber : Prevention
Tidak ada komentar:
Posting Komentar