3 dari 4 Perawat TerlaluSibuk untuk Ngobroldengan Pasien


London, Peran suster atau perawat cukup
besar dalam membantu
kesembuhan pasien. Namun
menurut survei, 3 dari 4
perawat tidak punya waktu
untuk berbincang atau sekedar ngobrol dengan pasiennya
karena alasan terlalu sibuk. Hasil survei King's College
London yang melibatkan 3.000
perawat di Inggris menemukan
bahwa 3 dari 4 perawat terlalu
sibuk sehingga tak sempat
untuk berbincang dan mendengarkan keluh kesah
pasien. Sementara seperempat
perawat lainnya mengakui
memberi terlalu banyak
perawatan pada pasien jatuh
serius, mengembangkan luka
baring atau keliru diberi dosis dokter. Care Quality Commission
memperingkatkan bahwa 1 dari
5 rumah sakit telah
mengabaikan pasien lansia
sehingga bisa mengarah ke
pelanggaran hukum. Inspektur pengawas melihat pasien di
beberapa bangsal sengaja
menggerak-gerakkan ranjang
atau memukul-mukul tempat
air hanya untuk menarik
perhatian perawat. Laporan tersebut
memperingatkan bahwa
beberapa rumah sakit telah
membiarkan pasien yang
tersisa lebih dari sepuluh jam
tanpa minum. Kini sebuah penelitian yang
melibatkan 2.943 perawat telah
menemukan bahwa 76 persen
tidak memiliki cukup waktu
untuk bicara atau membuat
pasien merasa nyaman. "Berbicara dan menghibur
pasien sangat penting, sebagai
perawat perlu tahu bagaimana
keadaan mereka dan apa yang
mereka rasa," jelas Profesor
Peter Griffiths, unit riset keperawatan nasional di King
College London, seperti dilansir
Dailymail, Jumat (14/10/2011). Para peneliti mengatakan hal
ini disebabkan karena tidak
adanya rasa kemanusiaan dan
perawat tidak memiliki cara
untuk mengetahui bagaimana
pasien merasa atau membutuhkan sesuatu. "Ini tentang memiliki rasa
kemanusiaan, memiliki hubungan
baik dengan orang lain. Sangat
penting untuk memahami apa
yang pasien butuhkan. Kadang-
kadang staf merasa bahwa dokumen harus datang terlebih
dahulu," lanjut Profesor
Griffiths. Polling di King's College yang
dilakukan pada 31 NHS
(National Health Service)
terpercaya di Inggris
menemukan bahwa 40 persen
staf terlalu sibuk untuk melakukan pemeriksaan yang
diperlukan pada pasien
mengukur suhu badan. 30 persen lainnya mengaku
mereka tidak memiliki cukup
waktu untuk merekam rincian
perawatan pasien seperti
apakah mereka telah
memberikan makan atau minum. 26 persen mengaku terlalu
sibuk untuk mengelola obat
dan 24 persen belum dapat
memeriksa kulit untuk tanda-
tanda luka tekanan. Sedangkan 44 persen mengakui
dalam satu bulan terakhir
setidaknya 1 pasien yang
mereka rawat mengalami jatuh
yang serius. Dan 26 persen
perawat mengatakan setidaknya telah memberikan
dosis obat yang salah atau
pasien mengalami luka karena
terlalu lama berbaring.

Tidak ada komentar: